Kamis, 22 September 2011

DITENGAH KETERBATASANNYA MURID SLB RAMAIKAN PAMERAN HARDIKNAS


Para murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Tanjung Jabung Barat ternyata tidak kalah dengan para murid yang mengenyam pendidikan sekolah umum lainnya. Murid SLB yang notabenenya mengalami kekurangan punya kepiawaian dalam menjalani rutinitas di sekolah.
Ilmu praktek bordir yang diberikan para membawa hasil karya yang mereka pamerkan di ajang Pameran memperingati Hari Pendidikan Nasional yang digelar oleh UPTD Kecamatan Tungkal Ilir di halaman SDN 17 Kuala Tungkal.

Pameran yang digelar hampir satu pekan itu yang diikuti oleh beberapa Sekolah Dasar yang termasuk dalam Kecamatan Tungkal Ilir termasuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Menegal Pertama Luar Biasa (SMPLB) menjadi perhatian para pengunjung yang hadir. Sebab menggelar pameran praktek kerja langsung. “ Kami sengaja menampilkan pameran praktek oleh siswa SLB secara langsung dengan tema berwiraswasta. Tujuannya agar masyarakat umum lebih mengenal mereka secara langsung dan bisa mengetahui apa yang dikerjakan siswa-siswa kami selama ini,” ujar Rony selaku Kepala Sekolah SLB.


Kepala Sekolah mengatakan bahwa praktek wiraswasta yang diterapkan kepada murid diharapkan bisa terjun ketengah masyarakat, sehingga ilmu yang didapat bisa dijadikan pengembangan bakat dan membuka jaringan pemasaran hasil keterampilan para siswa.

“Hasil Keterampilan bordir siswa SLB berupa jilbab. Hasil karya para siswa SLB ini sudah kita tampilkan pada ajang pameran memperingati Hardiknas. Alhamdulillah cukup direspon para pengunjung. Bahkan ada yang membeli dengan harga Rp.  50.000,- perlembar,” ujar Rony.

Selain hasil karya bordir, siswa SLB juga menjual berbagai macam makanan ringan hasil olahan para murid. Sementara dari hasil keuntungannya tidak dibagikan berupa uang karena pihak sekolah tidak mau dianggap mempekerjakan anak dibawah umur.  “yang penting mereka merasa senang”.

Murid-murid SLB pada tahun 2009 lalu pernah mengikuti ajang pameran di Jogjakarta dengan menampilkan olahan pisang kepit, setiap potong pisang kepit, pempek bakar dan es buah masing-masing seharga Rp. 1000,- sedangkan untuk telur asin Rp. 3000,- perbiji.

“Hasil dari penjualan tersebut akan digunakan untuk makan bersama para siswa yang ikut berpartisipasi setelah acara selesai,” ungkap Kepala Sekolah. (Ery)

1 komentar:

update brita yang aru mau dak...?
Cukup Rp 10.000/ berita...
ttd Die_AP

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More